KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE”

Authors

  • Ainun Fitri Mughiroh UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI
  • Munawara Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari

DOI:

https://doi.org/10.33752/spektra.v4i1.7482

Keywords:

Krisis Identitas, Film, Semiotika, Krisis Eksistensi, Barbie

Abstract

Setiap individu manusia memiliki cara untuk dapat mengekspresikan ataupun mengeksplorasi jati diri atau identitasnya di lingkungan sosialnya. Identitas merupakan salah satu bentuk tanda untuk dapat saling mengenali satu dengan yang lainnya, serta sebagai salah satu bentuk eksistensi diri seseorang. Pengungkapan jati diri atau identitas kepada lingkungan sosial dapat dijadikan cara untuk menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Namun, lingkungan sosial yang memiliki berbagai macam dinamika seringkali membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri atau krisis identitas yang berpengaruh pada eksistensinya di ruang publik. Hal tersebut dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditindak lanjuti. Adapun pengaruhnya yaitu terhadap kesehatan mental maupun kesehatan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena krisis identitas dan krisis eksistensi yang dialami pada seseorang melalui tayang film Barbie yang dirilis pada tahun 2023. Menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dengan menganalisa tanda-tanda, seperti pada dialog, ekspresi karakter pemain, gaya tubuh, dan sebagainya untuk memberi pemahaman tentang pembahasan terkait. Adapun hasil pembahasan pada film ini menunjukkan krisis identitas yang dialami oleh Barbie yaitu berupa rasa putus asa dan rasa tidak percaya diri terkait stereotipe yang melekat pada dirinya hingga berdampak pada psikologis. Sementara, krisis eksistensi yang dialaminya berupa perubahan cara pandang teman-temannya tentang dirinya yang dianggap sudah tidak lagi menjadi panutan lingkungan sosialnya

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aldrian, W., & Azeharie, S. (2022). Representasi Maskulinitas pada Sosok Ayah dalam Film (Studi Semiotika Roland Barthes pada Film Fatherhood). Koneksi, 6(1), 176–183. https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.15540

Asri Rahman. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2). http://dx.doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462

Kristiyono, J. (2018). Film Sebagai Medium Komunikasi Pariwisata. Tourism, Hospitality and Culinary Journal, 2(1), 44-52.

Kusuma, L., Dimyati, D., & Harun, H. (2021). Perhatian orang tua dalam mendukung keterampilan sosial anak selama pandemi covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 373-491.

Manurung, E.M, Et Al. (2019). Film Sebagai Media Edukasi: Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Kebersihan Lingkungan. Prosiding PKM-CSR: Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat dan Corporate Social Responsibilty,2. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.552

Novianti, D. Aulia. S. (2024). Pengaruh Film Barbie Terhadap Persepsi Standart Kecantikan Fisik pada Remaja di Jakarta Barat. Kiwari, 3. (2).339-347 http://dx.doi.org/10.24912/ki.v3i2.30260

Padillah, R. (2020). Implementasi Konseling Realitas dalam Menangani Krisis Identitas pada Remaja. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan,3.(2).121. https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i3.5295

Permana, Wardati, Et Al. (2017). Gambaran krisis psikologis mahasiswa tingkat pertama program sarjana universitas islam bandung. Schema (Journal of Psychological Research), 3(2),92-103. https://doi.org/10.29313/schema.v0i0.3391

Peter. (2015). Peran Orangtua dalam Krisis Remaja. Humaniora, 6(4),453-460. https://doi.org/10.21512/humaniora.v6i4.3374

Ramadhan, Firnanda Bagus. (2023, April 10). Universitas Kristen Satya Wacana: Krisis Identitas Seksual Dalam film the world to come (Studi Analisis Semiotika). Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana. https://repository.uksw.edu/handle/123456789/28936?mode=simple

Rujito, dan Kurnia. (2012). Boneka barbie: antara eros kemandirian dan budaya materialisme. Majalah Ilmiah Pembelajaran,2. https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/view/3208

Sulistiyo, Urip. 2023. Metode penelitian kualitatif. Jambi: CV Salim Media Indonesia

Susilo, N. (2018). Manifestasi hegemoni tandingan melalui kisah perjalanan perempuan afro-amerika dalam karya film nonfiksi. In National Conference of Creative Industry.

Swari, P.R. (2023). Budaya Patriarki dan Tantangan Dalam Kebebasan Berekpresi (Analisis Menggunakan Teori Konflik Ralf Dahrendorf). Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2). http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i4.7166

Syifa'ussurur, M., Husna, N., Mustaqim, M., & Fahmi, L. (2021). Menemukenali berbagai alternatif intervensi dalam menghadapi quarter life crisis: Sebuah kajian literatur [discovering various alternative intervention towards quarter life crisis: a literature study]. Journal of Contemporary Islamic Counselling, 1(1), 53-64.

Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling. Quanta: Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan, 2(2), 83–91. https://doi.org/10.22460/q.v2i2p83-91.1641

Downloads

Published

2024-11-27

How to Cite

Ainun Fitri Mughiroh, & Munawara. (2024). KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE”. SPEKTRA KOMUNIKA, 4(1), 26–35. https://doi.org/10.33752/spektra.v4i1.7482