ANALISA NILAI DAN MITIGASI RISIKO WELD DEFECT MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA
DOI:
https://doi.org/10.33752/invantri.v3i2.5598Keywords:
Six Sigma, DMAIC, FMEA, DefectsAbstract
Welding atau pengelasan adalah salah satu kegiatan utama di perusahaan galangan kapal. Perusahaan menetapkan standar zero defect pada produk pengeasannya, tetapi di lapangan masih terjadi defect. Mitigasi risiko penting dilakukan untuk mereduksi risiko yang harus dihadapi, hal tersebut sebagai dasar penulis melakukan penelitian untuk memberikan usulan tindakan korektif sebagai mitigasi risiko. Penelitian ini menggunakan metode six sigma yang di integrasikan dengan metode FMEA pada tahap improve. Pemilihan metode ini bertujuan untuk mengetahui performa pengelasan berdasar nilai DPMO dan level sigma, selanjutnya dilakukan pengidentifikasian faktor defect, pengintegrasian FMEA pada Six sigma dapat meningkatkan reliabilitas dan akurasi dalam penentuan prioritas perbaikan. Berdasar pada pengolahan data, porosity merupakan CTQ yang memiliki persentase terbesar yaitu 46% dan nilai DPMO sebesar 35714,28 serta level sigma sebesar 3,3. Pada perangkingan RPN pada FMEA diketahui environment memiliki nilai tertinggi sebesar 54,756 sehingga diprioritaskan untuk mitigasinya dengan usulan tindakan penggunaan penghalang angin, mengatur sirkulasi untuk mengurangi kelembaban, meng - oven elektroda sebelum digunakan, mengatur area kerja sesuai postur.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Bidang Inovasi & Pengelolaan Industri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.