MODEL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS 1 PADA PONDOK PESANTREN PUTRI WALISONGO CUKIR JOMBANG

Authors

  • Ifdloliya Muharromah Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Hasyim Asy’ari
  • Udjang Pr. M. Basir Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Hasyim Asy’ari
  • Resdianto Permata Raharjo Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Hasyim Asy’ari

Abstract

Peristiwa tindak tutur guru dan murid ketika proses pembelajaran bahasa Arab ini
cenderung menimbulkan pemanfaatan pada potensi variasi dan ragam bahasa yang telah dikuasai.
Adanya variasi dan ragam bahasa tersebut mendukung terjadinya fenomena bahasa berupa alih
kode dan campur kode, sebab petutur tersebut memakai leksikon lebih dari satu bahasa dan
pemakaian tersebut didasarkan pada tujuan untuk memberikan kepahaman dalam menangkap apa
yang telah disampaikan oleh guru,hal ini dalam pemakaian bahasa bantu yaitu bahasa yang murid
pahami. Selain itu juga terdapat pada pemakaian bahasa Arab dengan tujuan untuk mengasah
kemampuan bahasa yang telah dikuasai dan menanamkan rasa kebiasaan dalam pemakaian bahasa
Arab sehingga dapat terdegar fasih pada saat melafalkan kalimat yang berbahasa Arab, sedangkan
untuk penggunaan bahasa selain bahasa bantu yaitu bahasa daerah maupun bahasa nasional
terdapat juga penyisipan pada unsur bahasa Inggris yang mana pemakaian bahasa tersebut
merupakan suatu bentuk dari adanya ragam dan varian bahasa pada setiap dwibahasawan.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan (1) Bentuk dan jenis alih kode, (2)
Faktor penentu terjadinya fenomena bahasa berupa alih kode, (3) Bentuk dan jenis campur kode,
dan (4) Faktor penentu terjadinya fenomena bahasa berupa campur kode dalam setiap komunikasi
dan interaksi guru dan murid pada saat berlangsungnya proses pembelajaran bahasa Arab di kelas
1 pada Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.
Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatakan Grounded
Teori, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan, rekaman, mencatat,
dan wawancara dengan secara mendalam. untuk analisis data menggunakan deskriptif model
analisis dari Strauss dan Corbin, data dan untuk sumber data berwujud ucapan (tindak tutur),
tindakan, foto, dokumen tertulis dan ucapan. Hasil penelitian disini yaitu model alih kode dan
campur kode dalam pembelajaran bahasa Arab pada kelas 1 yang berlokasi di Pondok Pesantren
Putri Walisongo Cukir Jombang. Simpulan bahwa bentuk alih kode dan campur kode yang muncul
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas 1 adalah bahasa Arab, Indonesia, Jawa, dan Inggris.
Sementara pemakaian bahasa yang paling dominan dipakai yaitu bahasa Arab. Faktor penentu
terjadinya fenomena bahasa adalah kebiasaan penutur, mitra tutur, topik dan situasi pembicaraan
tertentu serta kemampuan pemakaian bahasa.
Hasil pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) Bentuk alih kode dalam susunan unsur
bahasa lain dilihat dari segi klausa, kalimat dan paragraf berupa leksikon dari bahasa Indonesia ke
bahasa Arab, bahasa Arab ke Indonesia, pemakaian ragam bahasa berupa pemakain leksikon dari
bahasa Jawa, (2) Jenis alih kode yang bersifat sementara, (3) Bentuk campur kode dalam susunan
unsur bahasa lain dilihat dari segi frasa dan kata berupa leksikon dari bahasa Indonesia ke bahasa
Arab, bahasa Arab ke bahasa Indonesia, bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, dan vairain bahasa
leksikon dari unsur bahasa Inggris
Kata Kunci: Alih Kode, Campur Kode

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2019-10-13